Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mencegah Keguguran

Mencegah Keguguran

Blogger Health ~ #keguguran, #mencegahkeguguran, #kehamilan

Penyebab Keguguran

Beruntunglah apabila Anda memiliki Istri mengalami tanda tanda kehamilan yang normal normal saja.

Pada sebagian orang, tanda tanda kehamilan sering mendapatkan banyak gangguan perdarahan, yang kemungkinan penyebabnya beraneka ragam.

Apa saja dan bagaimana menanggulanginya?.

Nung harus segera dilarikan ke rumah sakit. Pasalnya, dia mengalami perdarahan cukup hebat dibarengi rasa mulas.

Padahal usia kehamilan belum genap sembilan bulan.

Se sampai di rumah sakit dokter segera melakukan tindakan pembedahan caesar dengan pertimbangan sang jabang bayi sudah cukup umur.

Syukurlah Nung berdua bayinya berhasil diselamatkan.

Menurut dokter yang menangani, perdarahan yang dialami Nung akibat terlepasnya plasenta atau ari-ari janin (solisio plasente).

Kasus perdarahan kehamilan seperti dialami Nung cukup banyak. Pada kasus ini sebenarnya plasenta melekat pada tempat normal tapi karena suatu hal plasenta terlepas.

"Penyebabnya bisa macam macam", kata dr. RB Ontowiryo HP, ahli kebidanan dan penyakit kandungan dari RS Ibu Anak Harapan Kita, Jakarta.

"Bisa karena tumbuh tumor atau myom pada dinding kandungan, bisa karena tali plasenta terjerat pada kaki sang bayi, sehingga saat bayi bergerak plasenta tertarik dan terlepas".

mencegah keguguran
Penyebab lain, kasus pre-eklamsia (selama hamil mengalami kenaikan tekanan darah dan bagian tubuh tertentu membengkak).

Beruntung kalau terlepasnya plasenta pada saat janin sudah cukup umur seperti yang dialami Nung.

Sebab bila terjadinya sebelum usia kehamilan mencapai 7,5 bulan (bobot bayi 1.400 - 1.500 gram), janin pada umumnya sulit diselamatkan.

Perdarahan pada masa usia kehamilan bisa juga disebabkan plasenta menutupi jalan bayi.

Disini letak plasenta tidak normal (placenta prefia) yakni menjorok pada segmen bawah rahim, mengarah ke mulut rahim sebelah dalam.

Dalam perkembangannya, semakin lama, plasenta semakin menutupi jalan keluar bayi.



Kasus ini bisa mengakibatkan perdarahan karena peregangan atau pengencangan bagian bawah rahim menyebabkan bagian bawah rahim tertarik sehingga penanaman plasenta sedikit bergeser.

"Namun, penanganannya lebih mudah dibandingkan dengan kasus pertama tadi.", kata dr. Ontowiryo.

"Sebab perdarahan tidak berlangsung terus menerus, tapi secara berulang, misalnya setiap 3 - 4 minggu sekali dan tidak terasa sakit.

Sehingga sang janin bisa dipertahankan lebih lama", tambahnya.

Untuk mempertahankan agar tidak terjadi kontraksi (usaha dari kandungan untuk mengeluarkan isinya), dokter memberikan obat, yang ada kalanya diberikan lewat infus, sehingga kandungan tetap lemas dan plasenta tidak bergeser.

Selama usia kehamilan tentu saja sang ibu disarankan untuk membatasi kegiatan sehari-hari (bed rest) sampai saatnya melahirkan.

Bercak darah dan ikatan mulut rahim

Karena kemungkinan resiko yang ditimbulkan, se-ringan apapun perdarahan yang terjadi pada usia kehamilan harus mendapatkan perhatian serius.

Kita bisa memantau apakah bercak darah hanya timbul sekali, atau berulang kali.

Apakah bercak bertambah hebat dan disertai mulas atau tidak.

Kalau bercak dibarengi mulas, biasanya menunjukkan indikasi keguguran.

Sebab itu begitu tampak keluar bercak merah, segeralah periksakan diri ke dokter dan beristirahat total.

Dengan beristirahat total, aliran darah ke dalam rahim menjadi baik sehingga perdarahan diharapkan akan berkurang.

Untuk mengecek apakah janin masih hidup biasanya diperiksa dengan alat ultrasonografi (USG).

Sementara, pengeluaran bercak tanpa disertai rasa mulas bisa diatasi dengan istirahat total ditambah obat penguat kehamilan.

Meski demikian, tidak perlu cemas berlebihan bila terjadi perdarahan.

Bisa saja perdarahan itu berasal dari mulut rahim yang mau terbuka, atau calon plasenta yang mau lepas, atau jalan bayi tertutup.

Kondisi mulut rahim yang kurang baik juga bisa menyebabkan perdarahan yang berakhir dengan keguguran.

Misalnya, pembukaan mulut rahim sebelum waktunya.

Masalah seperti ini banyak terjadi pada ibu yang sering mengalami keguguran atau sering melahirkan.

Pada kasus yang terakhir ini, kondisi serviksnya kurang baik atau robekan di bagian vag1na tidak tertutup dengan sempurna.

Untuk menghindari terjadinya keguguran, mulut rahim yang sudah agak terbuka tadi diikat atau dijerat dengan "pita" khusus dan baru dibuka kembali pada saat usia kehamilan sudah cukup tua.

Selama diikat, tidak disarankan berhubungan dengan pasangan sebab bisa menyebabkan kontraksi. Lagipula "pita" penjeratnya keras!.

Ketika janin berhasil dipertahankan, setelah perdarahan, si ibu hendaknya menjaga kesehatan tubuh sambil tidak lupa menghindari stress.

Makanan yang dikonsumsi hendaknya bergizi tinggi seperti makanan kaya zat besi, kalori dan protein. Ditambah lagi, cukup vitamin dan mineral.

Mintalah nasehat dokter ahli gizi agar tersusun menu yang diperlukan.

Baca : Advis Medis Menghitung Usia Kehamilan

Ulah virus

Perdarahan selama usia kehamilan bisa merupakan indikasi adanya ketidakberesan pada kehamilan itu sendiri.

Yang dicemaskan kalau terjadi pada triwulan pertama usia kehamilan.

Perdarahan pada masa ini merupakan tanda tanda akan terjadinya keguguran.

Pada masa awal usia kehamilan, janin memang masih lemah karena plasenta belum terbentuk.

Perkembangan janin dari 1 - 3 bulan hanya tergantung pada peran hormon.

Secara alamiah, ada wanita tertentu "memang berbakat" mengalami perdarahan, yang kemudian diikuti keguguran.

Untuk menanggulanginya, tentu harus dicari secara seksama penyebab utamanya.

Setelah ditemukan penyebabnya, baru dilakukan tindakan medisnya.

Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah ketidakseimbangan atau gangguan hormonal.

Pada kasus ini umumnya keguguran tidak bisa dihindari.

Gangguan terhadap peran hormon penunjang kehamilan pada masa usia kehamilan 1 - 3 bulan menyebabkan janin tidak berkembang dan gugur.

Supaya tidak terulang, sebelum menyiapkan kehamilan berikutnya, sang ibu diberi terapi hormon sampai kadar hormon dikatakan seimbang.

Janin tidak normal juga bisa berujung terjadinya keguguran.

Ketidaknormalan tadi salah satunya akibat kurang baiknya kualitas bibit.

Misalnya karena usia sang ibu sudah diatas 35 tahun, menderita penyakit menahun, seperti TBC usus atau bibit sang suami kurang bagus kualitasnya.

Dengan sendirinya janin tidak akan terbentuk normal sampai akhirnya berhenti tumbuh.

Janin tidak normal bisa pula akibat terkena infeksi macam toksoplasma (virus yang ditularkan oleh kucing dan burung), Rubella, Herpes Virus 1 dan 2 yang disebut TORCH.

Kuman penyakit ini tidak bisa dibasmi tapi hanya diturunkan keaktifannya dan daya tahan tubuh sang ibu dinaikkan.

Karenanya, uji TORCH perlu dilakukan sebelum memutuskan hamil kembali.

Bila kadar IGG (imunoglugolin) tidak naik lagi, berarti stabil atau turun (virus kalah dan tidak berdaya lagi). Sang ibu boleh hamil kembali.

Durian dan tape dilarang?

Selain perdarahan, nutrisi ternyata juga perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan dan mencegah keguguran.

Bukankah kehamilan harus didukung oleh nutrisi yang baik?.

Sayangnya, dengan sering mual, pusing dan muntah, acap kali sang ibu mengalami gangguan asupan nutrisi sehingga energi sang ibu terkuras serta aliran oksigen ke jaringan berkurang.

Akibatnya bisa saja rahim tidak kuat mempertahankan janin.

Demikian pula dengan apabila sang ibu mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah.

Makanan yang dibawa bersama sel darah merah menjadi berkurang sehingga suplai makanan kurang dan secara otomatis pertumbuhan janin terhambat.

Sebab itu, setiap ibu hamil dianjurkan minum tambahan vitamin serta makan makanan yang memenuhi persyaratan gizi seperti dianjurkan dokter.

Makanan berprotein tinggi serta sayuran dan buah-buahan lebih dianjurkan ketimbang makanan berkarbohidrat tinggi.

Menu tinggi karbohidrat sering menyebabkan janin terlalu besar.

Selama usia kehamilan hendaknya dihindari makan makanan beralkohol tinggi seperti durian dan tape.

"Semakin enak, biasanya semakin tinggi alkoholnya", tambah dr. Ontowiryo.

"Dan ini ikut menghambat pertumbuhan janin".

Kalau dikatakan bahwa nenas muda bisa menggugurkan kandungan, menurut dr. Ontowiryo tidak benar, kecuali kalau terjadi diare hebat yang menyebabkan mulut rahim mengendur.

Ontowiryo menambahkan, banyak minum air es tidak akan menyebabkan janin lebih besar, kecuali kalau selalu diminum dengan sirup.

Bahwa minyak kelapa yang konon dapat menyebabkan kelahiran lebih lancar, juga merupakan pandangan yang salah.

"Minyak kelapa hanya sampai usus, tidak ke vag1na", tegasnya.

Untuk mencegah terjadinya keguguran, selama usia kehamilan sebaiknya ibu tidak bekerja berat, terlalu capek, dan menghindari stres.

Soalnya, stres yang berlebihan akan meningkatkan adrenalin sehingga terjadi penyempitan pada pembuluh darah yang berakibat kurangnya aliran darah ke rahim.

Bila terjadi vaso kontraksi atau timbul reaksi kandungan untuk mengeluarkan bayi, dikhawatirkan akan terjadi keguguran.

Yang tidak kalah penting adalah menjaga kesehatan dan mempersiapkan diri menghadapi masa usia kehamilan.

Bila sebelumnya dirasakan adanya kelainan, seperti tumbuhnya tumor, keputihan, infeksi leher rahim, kista, mengalami endometriosis, dll., perlu segera diperiksa dan diobati agar bila usia kehamilan tiba, janin bisa tumbuh baik dan lahir dengan selamat.

Hamil Anggur dan di luar kandungan

Kehamilan dikatakan di luar kandungan apabila janin menempel pada saluran tuba falopi.

Kehamilan macam ini hampir dipastikan akan gugur pada usia kehamilan 2 - 3 bulan.

Pasalnya, saluran ini tidak akan kuat menahan beban dan bahkan berbahaya kalau sampai pecah.

Sebaliknya, kalau terjadi pada rongga atau dinding perut, kehamilan ini malah bisa dipertahankan sampai usia janin cukup.

"Kecelakaan" kedua ini terjadi karena sel telur yang telah dibuahi saat keluar dari saluran telur jatuh pada rongga atau dinding perut.

"Kasus ini memang jarang, sekitar 4 per 100.000 kasus. Tapi, beberapa pernah terjadi di Indonesia.", cerita dr. Ontowiryo.



Kehamilan tidak normal lainnya adalah hamil anggur atau disebut mola hidatidosa.

Disebut hamil anggur lantaran muncul gelembung-gelembung abnormal seperti anggur.

Ini terjadi karena trofoblas atau sel luar berupa blastokista, yang merusak mukosa rahim, terus mengisap bahan makanan dari sang ibu.

Pada seseorang dengan hamil anggur, harus segera diambil tindakan karena terus menerus terjadi perdarahan yang warnanya agak kecoklatan.

Pada umumnya perut sang ibu lebih cepat membesar dibandingkan dengan kehamilan normal (usia kehamilan dua bulan, seperti usia kehamilan 3 - 4 bulan) dan tidak terasa adanya gerakan walaupun gejala lain sama seperti kehamilan normal.

Menurut dr. Ontowiryo, kasus mola seperti ini banyak terjadi karena faktor malnutrisi.

Gawatnya, hamil anggur yang tidak tertangani dengan baik dikhawatirkan akan menjadi kanker jenis curio carcinoma.

Walaupun termasuk ringan karena 90% bisa disembuhkan dengan obat pembunuh sel kanker, sebaiknya kanker ini dihindari.

Selain kedua jenis ketidaknormalan kehamilan tadi, ada lagi yang dinamakan hamil semu atau ceudocyeses.

Kehamilan tidak normal ini terjadi karena faktor kejiwaan.

Mungkin karena faktor keinginan yang terlalu besar untuk hamil, seorang ibu bisa mengalami ciri-ciri layaknya orang hamil (berhenti haid, mual, perut sedikit membesar).

Bedanya, begitu diperiksa dengan USG, tidak tampak tanda tanda kehamilan dalam rahimnya.

Tentu disini terapi kejiwaan diperlukan untuk penyembuhan diri dan kembali ke kehidupan normal.

Baca : Memilih Jenis Kelamin Bayi

=====

Para Pembaca, ...sedikit upaya membantu teman Anda yang mungkin membutuhkan ... dengan cara share atau membagikan artikel ini ... tentu akan membantu menolong sesama. Salam hangat.

Mencegah Keguguran.
Semoga bermanfaat.